Akuntabel.id, SUKOHARJO – Enam jenazah asal Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, dimakamkan dalam satu liang lahad di tempat pemakaman umum (TPU) Gedung Dukuh Kedungrejo. Mereka adalah Paryono Kasinem (75), Sugiyo Loso Diharjo (60), Parjiyem (54), Sri Wahyudi (55), dan dua orang anak Alfiana (13) serta Arditya Revan Pratama (9), Senin (7/2/2022).
Satu liang tersebut terdapat dua keluarga. Masing-masing keluarga beranggotakan empat orang dan dua orang. Empat orang ini yakni Paryono Kasinem, Sugiyo Loso Diharjo, Parjiyem dan Arditya Revan Pratama. Sementara satu keluarga adalah Sri Wahyudi dan Alfiana.
Satu liang lahad besar berukuran sekira 2X5 meter dengan kedalaman 1,5 meter digali mulai pukul 07.00 WIB dengan menggunakan satu unit alat berat.
Dari pantauan di lokasi, sebelum dimakamkan, keenam jenazah di solatkan di Masjid Al Gazali Nurul Falah yang lokasinya tidak jauh dari rumah duka. Selesai disolatkan langsung dibawa ke tempat pemakaman setempat. Pemakaman berlangsung sekitar pukul 09.10 WIB.
“Yang dimakamkan disini ada dua keluarga, yakni keluarga pak Yudi dan anaknya. Dan keluarga Sugiyo, ada istri, cucu, dan ibunya,” ucap Suraji tokoh masyarakat Dukuh Kedungrejo, Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto.
Menurut dia, alasan dimakamkan satu liang lahad lantaran untuk mempermudah proses pemakaman.
“Insyaallah semua keluarga setuju dimakamkan satu liang karena melihat situasi,” katanya.
Sebagai informasi, kecelakaan maut terjadi di kawasan Bukit Bego, Jalan Dlingo-Imogiri, Kedungguweng, Kelurahan Wukirsari, Kabupaten Bantul, DIY, Minggu (6/2/2022) sekitar pukul 13.30 WIB. Dari insiden ini, ada 13 penumpang bus meninggal dunia.
Dugaan sementara, rem bus mengalami blong saat melintas di jalan menurun. Kondisi bus pariwisata GA Trans mengalami samping ringsek, karena menghantam tebing yang ada di sisi kanan.
Comment