Akuntabel.id, SOLO – Kelompok suporter Persis Solo, Pasoepati dan kelompok suporter PSIM Yogyakarta, Brajamusti memiliki sejarah rivalitas yang panjang. Sering kali, oknum dari kedua suporter bentrok, terlebih saat kedua tim bertemu dalam sebuah pertandingan. Rivalitas kedua suporter sangat sengit, dan sering dikenal dengan Derby Mataram.
Namun Pendiri Pasoepati Mayor Haristanto, ingin kedua kelompok suporter tersebut berdamai. Seperti halnya Bonex yang berdamai dengan Pasoepati.
“Hubungan suporter solo dan jogja ini masih mengganjal dihati saya. Saya pernah merasakah rivalitas itu, tapi apa sih yang diharapkan masa lalu. Derbi Mataram damai kan enak. Nikmat kalau berdamai,” ucap Mayor Haristanto, saat HUT Pasoepati ke-22, Rabu (9/2/2022).
Menurutnya, saat ini generasi kedua suporter sudah berubah, zaman juga sudah berubah, rivalitas terjadi saat 90 menit di lapangan saja. Sehingga supoter diharapkan lebih fokus pada prestasi, daripada persilisihan antar kelompok.
“Semoga Jogja juga demikian. Mari semua berikhtiar untuk mewujudkan itu,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Pasoepati Mariyadi Gondrong, dan Presiden Brajamusti Burhan Thole pernah bertemu untuk kali pertama. Mereka mendampingi Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti yang bertemu di Balaikota Solo, Rabu (10/11/2021) lalu.
“Kedua Walikota juga sudah bertemu. Kalau Walikotanya saja sama-sama happy, kenapa kita tidak,” terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Pasoepati Mariyadi Gondrong mengatakan, proses perdamaian kedua kelompok suporter itu adalah proses alami.
“Memang tidak mudah, menyatukan 2 kelompok suporter yang notabene memiliki karakter garis keras. Ya kita berusaha, kalau bisa bersatu, kita satukan. Tapi kalau tidak, ya ity proses kedepan, karena rivalitas itu bagi saya sangat mengasyikan. Tapi dengan 1 kelompok saja,” tandasnya.
Comment