Akuntabel.id, GUNUNGKIDUL – Geger puluhan warga di Gunungkidul positif antraks. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, setelah melakukan penyelidikan terhadap laporan kematian pada satu warga Pedukuhan Jati, Kelurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, imbas terpapar antraks.
Berdasarkan hasil penyelidikan, terungkap bahwa warga tersebut sebelumnya menyembelih tiga ekor sapi yang mati mendadak pada akhir bulan Mei.
“Yang dikonsumsi masyarakat ada tiga ekor sapi. Ketiganya sudah sakit dan mati,” ucap Wibawanti Wulandari, Kamis (6/7/2023)
Wibawanti menyebut warga sempat menggali tempat penguburan satu ekor sapi yang mati mendadak. Warga lalu menyembelih dan mengonsumsi daging tersebut. Sementara dua sapi lainnya belum sempat dikubur, namun tetap dikonsumsi warga.
Di samping itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan DPKH Gunungkidul Retno Widyastuti menyebut pihaknya tidak menemukan adanya bangkai dari 12 ekor ternak yang terpapar antraks. Kemungkinan ternak-ternak tersebut telah dikonsumsi warga.
“Saya tidak menemukan bangkai, yang saya uji kan ke laboratorium tanah bekas penyembelihan yang terkontaminasi darah ternak. Jadi kemungkinan dagingnya sudah (dimakan). Sekali lagi kami tidak temukan bangkai di sana,” beber Retno.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) melaporkan penambahan kasus warga Gunungkidul yang terpapar antraks. Kini totalnya menjadi 93 kasus positif yang sebelumnya dilaporkan sebanyak 85 kasus. Dari total kasus positif, tiga di antaranya meninggal dunia.
“Meninggal tiga orang di Semanu. Di Karangmojo nggak ada yang meninggal, tapi ada yang dalam pemeriksaannya itu positif antraks di dalam tubuhnya,” ujar Kepala Biro Komunikasi Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi saat ditemui detikcom di Senayan, Selasa (4/7/2023).
Antraks sendiri merupakan penyakit menular serius yang disebabkan oleh bakteri Bacillus Anthracis. Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), bakteri ini secara alami berada di tanah dan bisa menginfeksi hewan peliharaan dan liar.
Seseorang bisa terkena apabila mereka bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi atau mengonsumsi produk hewan yang terkontaminasi. Antraks dapat menyebabkan penyakit parah pada manusia dan hewan.
Gejala antraks tergantung pada jenis infeksi dan dapat berlangsung mulai dari satu hari hingga lebih dari dua bulan untuk muncul. Semua jenis antraks berpotensi, jika tidak diobati, menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan penyakit parah bahkan kematian.
Comment