Akuntabel.id, WONOGIRI – Ratusan warga di wilayah Desa Gendayakan, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, akhirnya dapat menikmati air bersih di musim kemarau. Air bersih yang berasal dari Goa Jomblang ini dinikmati 720 warga di empat dusun yakni Dusun Ngejring, Gendayakan, Blimbing dan Pucung.
Kepala Desa Gendayakan, Heri Sutopo mengatakan, wilayah Desa Gendayakan yang sebagian besar perbukitan berbatu gamping (karst) dan vegetasi berakar dangkal. Alhasil, air tidak tersimpan di dalam tanah sehingga warga tak bisa menggali sumur untuk mengambil air bersih karena berada di kedalaman hingga ratusan meter.
Dengan tidak adanya air bersih di wilayah tersebut, membuat masyarakat harus merogoh kocek yang tidak sedikit. Untuk satu tangki air dengan kapasitas 5 ribu liter, warga harus mengeluarkan uang sekitar Rp150 ribu.
“Sejak dulu, kondisi kekeringan kerap terjadi di Desa Gendayakan, Kabupaten Wonogiri ini. Biasanya, warga mendapatkan air bersih hanya punya dua pilihan, yakni membuat penampungan air saat hujan. Lalu ketika musim kemarau panjang, warga harus memanggul air sambil berjalan kaki sekitar empat jam pulang pergi ke Pacitan, Jawa Timur untuk mengambil 25 liter air bersih,” katanya.
Di musim kemarau, harga air naik menjadi Rp170 ribu hingga Rp200 ribu. Belum lagi, kondisi kemarau saat ini mengancam hasil panen warga. Padahal, sebagian besar masyarakat Desa Gendayakan menggantungkan hidupnya dari hasil panen.
“Lebih dari 80 persen warga kami menggantungkan hidup dari bertani. Kalau gagal panen karena tidak ada air, otomatis mereka tidak memiliki penghasilan. Ada juga warga yang terpaksa menukarkan ternak peliharaan mereka seperti sapi demi mendapatkan air bersih. Sehingga dengan kondisi seperti itu, kesejahteraan warga menurun,” ungkap Heri.
Namun, kondisi memprihatinkan itu akhirnya berhasil membaik dalam beberapa tahun terakhir. Kerjasama antara warga Desa Gendayakan, Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam GAPADRI dari Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY), Padasuka (Padepokan Dakwah Sunan Kalijaga) dan Djarum Foundation berhasil mengeksplorasi Goa Jomblang untuk mendapatkan air bersih. Hasil penelitian menunjukkan, di dasar goa terdapat sumber air bersih melimpah dengan baku mutu yang dapat dikonsumsi.
Deputi Program Director Bakti Sosial Djarum Foundation, Achmad Budiharto mengatakan, pihaknya melalui program Djarum Sumbangsih Sosial tergerak membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi warga Gendayakan.
Meski telah menemukan sumber air bersih di Goa Jomblang, proses distribusi air bersih ke rumah-rumah warga tidak mudah. Goa Jomblang merupakan goa vertikal yang memiliki kedalaman 180 meter, atau setara dengan 45 lantai gedung bertingkat.
“Jika diukur, kedalaman goa melebihi tingginya Monas. Tidak mudah mengangkat air dengan kedalaman seperti itu. Dibutuhkan instalasi pompa dan pipa yang kuat untuk mengangkat air ke atas. Di sinilah kami hadir untuk mendukung pengangkatan air dan pendistribusiannya sehingga dapat dinikmati oleh warga desa,” kata Budiharto.
Dia menuturkan, proses optimalisasi pendistribusian air bersih Goa Jomblang terus disempurnakan. Tahun ini, pengokohan instalasi pompa, kelistrikan dan proses pendistribusian air ke warga terus dilakukan. Tiga unit pompa submersible yakni 1 unit Grundfos dan 2 unit Franklin dari Jerman telah dipasang.
Penggantian instalasi pipa juga diganti dari yang semula pipa PVC menjadi pipa stainless steel agar tidak mudah pecah. Sedangkan pada sistem kelistrikan, tegangan listrik yang sering turun diperbaiki dengan penggantian trafo dan kabel tanpa percabangan. Daya listrik juga dinaikkan menjadi 11.000 VA per 1 phase dari sebelumnya 4.000 VA per 1 phase.
Dengan berbagai peningkatan tersebut, saat ini debit air yang diangkat dari Goa Jomblang mampu memenuhi kebutuhan air warga di empat dusun. Melimpahnya debit air dari Goa Jomblang, kelak juga akan dinikmati oleh tujuh dusun lainnya di Desa Gendayakan. Sehingga, dimasa mendatang, 11 dusun akan segera menikmati air bersih.
“Berdasarkan kalkulasi, debit air yang saat ini sudah berhasil diangkat dari Goa Jomblang mampu memenuhi kebutuhan air untuk 2.071 warga yang tersebar di 11 dusun di Desa Gendayakan. Diharapkan, kerja persaudaraan ini semakin memberikan manfaat ke lebih banyak warga desa,” harapnya.
Comment