WONOGIRI – Evakuasi sarang tawon harus dilakukan oleh ahlinya. Sebab, salah sedikit saat evakuasi akan berakibat fatal.
Seperti yang terjadi belum lama ini, warga Dusun Watuagung RT 1/RW2 Desa Watuagung, Kecamatan Baturetno, Wonogiri, tewas usai terkena sengatan koloni tawon Vespa pada Kamis (6/1/2022) lalu. Saat itu korban akan membersihkan rumah kosong di Dusun Kauman RT 2/RW3 Desa Balepanjang pada Rabu (5/1/2022).
Paska kejadian itu, petugas Damkar melakukan evakuasi sarang tawon yang berada di rumah kosong tersebut. Para petugas menggunakan alat pelindung untuk mengevakuasi sarang tawon itu.
Menyusul peristiwa tersebut, Damkar Wonogiri mewanti-wanti masyarakat agar tidak sembarang melalukan evakuasi sarang tawon.
“Kalau tidak punya keahlian silahkan panggil Damkar saja. Kan juga gratis. Semisal memang mau melakukan evakuasi sendiri, usahakan di malam hari dan pakai alat pelindung supaya tidak tersengat,” kata Kepala UPT Damkar Wonogiri Joko Santosa, Minggu (23/1/2022).
Tercatat, selama 2021 Damkar Wonogiri telah mengevakuasi sebanyak 137 sarang tawon. Angka tersebut naik jika dibandingkan dari tahun 2020 yakni 88 evakuasi sarang tawon.
“Di awal tahun ini sudah 13 evakuasi kita lakukan. Hampir tiap hari ada,” ucapnya.
Evakuasi sarang tawon itu dilakukan di sejumlah kecamatan, diantaranya di Kecamatan Wonogiri Kota, Selogiri, Ngadirojo dan Kecamatan Baturetno. Namun, paling sering, Damkar Wonogiri melakukan evakuasi sarang tawon di wilayah Kecamatan Wonogiri Kota dan sekitarnya.
“Yang kita evakuasi itu sarang yang berada di pemukiman masyarakat. Apalagi yang ada di pemukiman padat,” katanya.
Meski bersedia melakukan evakuasi, namun Damkar Wonogiri tak mau melakukan evakuasi apabila sarang tawon tersebut jauh dari pemukiman. Hal ini lantaran dianggap tidak menggangu masyarakat itu sendiri.
“Yang penting kan sarangnya tidak diganggu, tidak diusik kan sebenarnya juga aman,” tandasnya.
Comment