by

Klaten Jadi Lokasi Kongres Sampah ke-ll Jateng

Akuntabel.id, KLATEN – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengadakan Kongres Sampah ke-II di area Candi Kembar Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten. Kongres itu bagian dari puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup 2022.

Kongres Sampah ke-II ini digelar selama dua hari pada Sabtu-Minggu (25-26/6/2022). Beragam kegiatan memeriahkan kegiatan itu mulai dari penanaman pohon, uji emisi kendaraan, bakti sosial, edukasi teknologi lingkungan hidup, pameran UMKM pengelolaan sampah, strategi pengurangan sampah, dan diskusi bersama.

Dalam gelaran itu, ada juga pemberian penghargaan. Total ada 26 penerima penghargaan dari berbagai daerah, diantaranya Pelaksana Terbaik Sekolah Adiwiyata Jawa Tengah, Kalpataru tingkat Jawa Tengah, Lomba Bank Sampah, dan Cipta Jingle Jateng Gayeng Telung NG (Ngelongi, Nganggo, Ngolah).

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang turut hadir dalam gelaran itu mengatakan Kongres Sampah sebenarnya sudah diinisiasi sebelum pandemi Covid-19, namun baru bisa terlaksana setahun terakhir ini. Kongres ini adalah gelaran atau wadah yang fokus dalam pembahasan sampah.

“Pada perkembangannya sampah perlu mendapat perhatian yang sangat serius, kita harus duduk bareng berembug menentukan langkah harus bagaimana,” ujarnya, Sabtu (25/6/2022) malam.

Kongres ini diikuti beragam kalangan mulai dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan masyarakat peduli lingkungan. Semua pihak duduk bersama untuk menggali permasalahan detail dalam penyelenggaraan pengelolaan sampah yang meliputi lima aspek yaitu sosial budaya, kelembagaan, pendanaan, teknologi dan hukum.

“Harapannya hasil Kongres Sampah kedua ini betul-betul bisa memberikan rekomendasi yang bisa kita angkat menjadi kebijakan publik untuk kita gerakkan,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Pemprov Jateng, Widi Hartanto menjelaskan Kongres Sampah ke-II diharapkan bisa menggerakkan pemangku kepentingan untuk bersedia menangani sampah. Dipilihnya Desa Bugisan sebagai lokasi kongres karena merupakan desa percontohan mandiri sampah.

Widi mengaku saat ini produksi sampah di Jateng terus meningkat seiring dengan naiknya jumlah penduduk. Produksi sampah di Jateng sekitar 6,05 juta ton per hari. “Kita cukup banyak saampahnya. Tapi pelan- pelan sudah mulai tertangani. Sehingga kongres ini juga bisa menjadi contoh untuk lainnya,” pungkas dia.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terbaru