by

PEPARNAS XVII Jadi Batu Loncatan Atlet Binaan SKODI Menembus Paralimpiade   

Akuntabel.id, SOLO – Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024 menjadi batu loncatan bagi atlet-atlet didikan Sentra Khusus Olahraga Disabilitas Indonesia (SKODI) untuk menembus panggung Paralimpiade. Berbagai prestasi membanggakan telah dicapai para atlet remaja ini.

 

Saat ini SKODI membina sebanyak 22 atlet yang fokus di empat cabang olahraga (Cabor). Dari jumlah tersebut, sebanyak 15 atlet yang ikut bertanding di PEPARNAS XVII. Hal ini lantaran tujuh atlet lainnya belum memenuhi regulasi batas usia minimum pada ajang multicabang olahraga disabilitas ini.

 

Asisten Deputi Sentra Pembinaan Olahraga Prestasi Kemenpora, M Aziz Ariyanto, merasa bangga dengan capaian para atlet asuhannya di SKODI. Atlet-atlet aktif yang tengah digembleng di pusat pelatihan itu sudah berhasil merebut 13 medali emas pada ajang PEPARNAS XVII.

 

“Dari empat cabang ini, semuanya menghasilkan medali. Yang terbanyak dari cabor atletik (para atletik), yakni dengan lima emas. Renang ada tujuh emas, sedangkan bulu tangkis menghasilkan satu emas,” kata Aziz dalam konferensi pers di Media Center PEPARNAS XVII Solo 2024 di The Royal Surakarta Heritage, Sabtu (12/10/2024).

 

Aziz membeberkan capaian para atlet yang sukses mempersembahkan medali ini menjadi bukti bahwa pembinaan yang dilakukan SKODI berjalan dengan baik. Setelah lulus dari sekolah ini, mereka diharapkan bisa menembus Pelatihan Nasional (Pelatnas) di bawah bimbingan National Paralympic Committee (NPC) Indonesia.

 

“Ini menandakan bahwa atlet-atlet kami yang masih dalam kategori pelajar, ternyata sudah bisa bersaing di ajang sekelas PEPARNAS XVII Solo 2024. Target kami setelah mereka lulus harus digembleng di Pelatnas NPC Indonesia,” ujar Aziz.

 

Aziz menjelaskan prestasi yang dicatatkan PEPARNAS XVII ini hanyalah langkah awal dari perjalanan panjang atlet binaannya di dunia olahraga. Mereka sejatinya dibina sejak usia muda untuk bisa menjadi tulang punggung Indonesia untuk menghadapi Paralimpiade sebagai ajang multievent olahraga disabilitas tertinggi.

 

“Target kami dalam melakukan pembinaan ini adalah Paralimpiade. Jadi, ajang seperti PEPARNAS, ASEAN Para Games, dan Asian Para Games, bagi kami ini hanyalah target antara. Sebab, target utamanya adalah Paralimpiade,” tegas dia.

 

Meskipun begitu, para atlet muda ini juga tetap diberikan haknya sebagai pelajar.

 

“Apakah ini hanya sebatas mimpi? Saya rasa tidak. Selama semua dikelola dengan baik, Insyaallah bisa. Saat ini, teman-teman yang masih berstatus pelajar ini hak belajarnya tidak kami tinggalkan, yakni tentang belajar,” imbuhnya.

 

Upaya untuk mendorong perkembangan para atlet ini dilakukan dengan berbagai cara. Aziz menjelaskan SKODI menjalin kerja sama dengan sejumlah universitas untuk mengoptimalkan penerapan Sport Science.

 

“Kami melakukan kerja sama dengan teman-teman dari Fakultas Keolahragaan (FKOR) Universitas Sebelas Maret. Jadi, mulai dari pembinaan kami selalu melibatkan Sport Science dari teman-teman FKOR. Sport Science tidak bisa kami tinggalkan di dunia olahraga. Kami juga mengadakan try-out bagi para atlet untuk menambah kemampuan mereka. Ini tak hanya dilakukan di dalam negeri, tetapi juga luar negeri,” lanjut Aziz.

 

Sementara itu, pelatih para renang SKODI, Nonik Rahmawati, tak bisa menutupi kebanggaannya terhadap para atlet yang sukses meraih medali emas di PEPARNAS XVII. Tak hanya itu, ada beberapa debutan atlet para renang di ajang ini yang sukses memecahkan rekor nasional.

 

Nama yang pertama adalah Ubaidillah Amsyar Juba R. Atlet yang mewakili kontingen Jawa Timur ini berhasil memecahkan rekor nasional dari nomor 50 meter kupu-kupu S9 putra. Tak hanya itu, dia juga mendapatkan medali perak dari nomor 100 meter gaya kupu-kupu S10 putra, dan perunggu dari nomor 50 meter gaya dada S9 putra.

 

Selain itu, ada juga Zahra Nur Azizah, atlet para renang yang juga berasal dari Jawa Timur. Azizah sukses memecahkan rekor nasional untuk nomor 50 meter gaya kupu 29 putri. Selain itu, ia juga mendapatkan emas dari nomor 100 meter gaya bebas 29 putri, serta perak dari nomor 50 meter gaya kupu-kupu S10 putri.

 

“Walaupun Ubaidillah dan Zahra ini tergolong atlet baru di SKODI karena baru mengikuti pembinaan selama satu hingga dua tahun, tetapi debut mereka di PEPARNAS XVII ini langsung bisa mendapatkan medali emas, perak, dan perunggu,” kata Nonik.

 

Nonik menyebut mereka juga bisa memecahkan rekor nasional di nomor 50 meter S9 dan 50 m gaya kupu S9 putra.

 

“Ada satu lagi atlet para renang kami yang hari ini bisa memecahkan rekor nasional di nomor 50 meter gaya punggung S14 putri,” tandas dia.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 comments

  1. Jusst desire tto saay youjr article iis as astounding. The
    clarrity to youhr puut up is just nice andd thhat i can asssume you’re knowledgeable iin thiks subject.
    Well together withh your permission allow me
    to snath your feed too stay up to dwte with immiinent post.
    Thanks onne millin and plpease carrfy on tthe gratifying work.

Berita Terbaru